Monday, November 2, 2009

Ibu..

Tertuju: ibu yg slalu setia mengalirkan airmatanya untukku...


Saat subuh sedang menyembul malu-malu,kau kecup keningku dgn doa..
Hingga tetes embun dari lingkaran matamu menyentuh pipiku..

Subuh itu aku akan pergi,dgn mata sembab dan bibir terdiam tanpa kata.karena satu kata saja,akan mewakili ribuan tetes bening airmatamu...

Ibu,izinkan aku minum dari air telapak kakimu,makan dari air liurmu,mandi dengan darahmu,tersayat dari pengorbananmu...
Tolong ajarkanku slalu tentang kesabaran itu bu..
Karena aku sulit menemukannya..
Tularkan aku slalu tentang keikhlasanmu bu, karena terkadang hatiku slalu beku...

Tempat ini,selalu bertingkah seperti rautmu,byk mengajarkan sesuatu tentang hidup.
Kesendirian dan kesunyian ini sangat menekanku kemanapun aku pergi..
Slalu kutatap keatas saat jatuh, sperti yang kau ajarkan, berharap sekonyong-konyong tanganmu terulur padaku...
Namun smuanya,waktu,udara,takdir,sepi,memaksaku bangkit sendiri,tanpa tanganmu...
Walau peluh dan airmata kadang menenggelamkanku kembali, seperti ombak besar menelan karang kecil, tidak ada artinya...
Tapi aku tahu,kau tahu,bahwa aku bisa bangkit lagi dengan dewasa...

Ibuku tersayang,memori tentangmu bernyanyi-nyanyi dikepalaku..
Kau membawaku kemana saja,disaat kutertidur pulas tak mengerti di rahimmu...
9bulan lebih,dibawa tidur,makan,belanja,mandi,hingga aku ikut merasa bahagia dan sedihmu..

Malam 3 september itu pasti ibu tidak nyaman,berjuang dalam palung kesakitan terdalam, mengalahkan smua sakit dan perih utk menang sebagai wanita sempurna..

Ibu,tak banyak kutahu tentang sakitmu itu,aku tak mengerti rasanya bu..
Karena memang aku tak pernah bisa menyelami dan menghapus segala airmata yang tertumpah dari sejak aku lahir hingga sekarang...
Aku tak bisa menyekanya satu persatu untuk kutelan dan cicipi rasanya seperti apa..
Ibu,maaf...
Aku selalu membuatmu menangis dan khawatir...
Sesungguhnya aku sangat mencintaimu, dari selenting kuku hingga rusuk belakangmu,dari ujung rambut hingga kutikula kakimu...
Maka kuatkan hatimu bu,jangan bersedih...
Aku tak ingin lagi mendengar ayah berkata "nah,kenapa 2 perempuan terbaikku sedang bersedih ditempat yg berbeda?"

Tidak lama lagi kita pasti menang bu..
dan bisa belanja,berantem,jalan-jalan sampai ayah marah,dan masak sepuasnya lagi,berdua...
Hanya kita...

Belajar tentang kejujuran..

Dan dunia mulai bernyanyi..
Saat lenting mentari pagi menyapa kota kecil ini..
Kuterduduk sepi menatap jingganya..
Termenung redup menikmati hening ini..
Kadang utk mencapai kesempurnaan rasa,
Kau harus menelanjangi diri sendiri dari kepalsuan dunia yg melekat pada tubuhmu.
Aku mulai menanggalkan topeng diwajah,membuka simpul rambutku,melepaskan satu persatu smua pakaian yg tersisa.
Hingga smua terasa lebih ringan utk tersenyum dan menikmati semilir angin pagi merayap-rayap dikulit tanpa ada penghalang...
Aku menarik nafas perlahan,memasukkannya ke dalam rongga dada..
Sluruh pagi ini telah kujamah dengan mesra,tak ada terbagi ke hati yg lain..
Udara yg kujajah ini meninggalkan raut bening.
Mengajarkanku tentang kejujuran yg suci,yg baru akan mampu kita raih,saat kita benar-benar menelanjangi diri dan hati masing-masing...

Sunday, September 6, 2009

3 menit untuk Pulau Komodo

Beberapa waktu yang lalu, panitia New Seven Wonders ( Tujuh Keajaiban Dunia Terbaru) telah merilis beberapa finalis yang akan di Vote oleh masyarakat dunia. Pulau Komodo yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk salah satu dari beberapa finalis terpilih. Ini merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Indonesia mengingat sistem penyeleksian yang sangat ketat untuk menjadi finalis.

Berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya dimana Candi Borobudur tidak lagi keluar menjadi Tujuh Keajaiban Dunia karena jumlah Voters yang jauh dibawah finalis lain. Maka teman-teman, marilah kita sedikit meluangkan waktu memberikan suara kita untuk Pulau Komodo Indonesia. Masa Voting telah dibuka sampai tahun depan saat pemenang diputuskan sebagai Tujuh Keajaiban Dunia.
Cara melakukan Voting sangat mudah. Kunjungi situsnya di www.new7wonder.com dan ikuti petunjuknya. Waktu yang dihabiskan untuk melakukan Voting kurang lebih hanya sekitar 3 menit.

Teman-teman, sudah saatnya kita peduli terhadap kekayaan bangsa kita sendiri. Mengingat akhir-akhir ini kekayaan budaya dan pariwisata Indonesia selalu diklaim milik negara lain. Pulau Komodo salah satu kekayaan bangsa yang sangat berharga. Di pulau ini, kita dapat melihat hewan komodo yang merupakan spesies kadal terbesar di dunia dengan rata-rata panjang tubuh mencapai hingga 3,13 meter dan beratnya mencapai 165 kg. Pada tahun 1980, pemerintah menjadikan Pulau Komodo sebagai Taman Nasional Komodo dan tahun 1986 Taman Nasional ini diterima sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

Pada kasus minimnya jumlah Voters untuk Candi Borobudur, banyak masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa Tujuh Keajaiban Dunia ditentukan oleh banyaknya jumlah Vote disitusnya. Promosi dalam rangka mengajak masyarakat memberikan Vote juga tidak dilakukan oleh pemerintah. Namun jika kita bisa bergerak sendiri melakukan promosi, saya optimis Pulau Komodo tahun depan akan keluar menjadi pemenang. Kirim dan sampaikan pesan ini kepada semua teman, agar Indonesia kembali masuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia. Terima Kasih. ( Sarah Khairani; Duta Wisata Sumut 2007)

Beda..

bermula pd 5 thn yg lalu,
aku memberanikan diri utk lebih memilih mencintai satu org yg berbeda. sampai sekarang,bahkan kami tidak pernah benar-benar berpisah. karena kami memang tidak pernah menyatu. kisah kami akan terus mengalir begitu saja, indah tanpa syarat...

Terkadang aku selalu berfikir, knapa hatiku, gravitasi bahasa tubuhku, pilihan hidupku, apapun yg kualami dgn cinta dan sosok yg lain, akhirnya balik-balik ke peluknya lagi...
“gimana, bisa jawab soal-soalnya?” tanyanya pada suatu siang lewat telpon.
“Duh..aku mau nangis nih. Kayaknya aku byk yg salah deh. Sampe lemes bgt badan ini mikirinnya. Aku takut gak lulus.” Jawabku sambil tidur menatap langit-langit kamar. “loh,kok ada yg aneh ya?”
“aneh knpa?” tanyanya lagi
“ini prtama kalinya kamu gak marah-marahin aku...”

Memoriku terputar tanpa dipaksa pada satu kejadian siang itu, yg akhirnya memunculkan perasaan aneh dihatiku, cinta.
Setelah itu, semua berjalan tdk sperti biasa. Dia memutuskan pergi jauh. Membawa hatiku dan hatinya. Kami menjalani hal yg brbeda sendiri, brjuang masing-masing, mngejar obsesi sendiri-sendiri, tertawa dan menangis sendiri, jatuh, hancur, dan bangkit sendiri-sendiri. Namun benang-benang halus kasat mata menarikku padanya lagi.
Malam itu, bbrapa tahun yg lalu, kami berdua, menikmati pesta kembang api piala dunia, mnciptakan satu lagi memori di otakku ttg dia. Dia msh sosok yg sama. Tak brbeda sedikitpun. Aku tak merasa kehilangan secuilpun darinya. Cara jalannya, bentuk bahunya, raut mukanya saat diam, sorot matanya saat bosan, perhatian penuhnya saat ngomong dgn orglain, cara tangannya memegang tas, wangi tubuhnya, tawa penuhnya saat senang, senyum simpulnya saat melihat kembang api, wajah ikhlasnya saat nemenin aku belanja, smuanya masih ada.

Malam itu, dia sempat mencoba menghancurkan dinding perbedaan diantara kami, kata-katanya saat itu masih kuingat jelas “setidaknya kita masih bisa nyoba dulu kan?”

Berat rasanya menjawab pertanyaan yg aku sendiri tak sanggup memutuskannya. Ingin sekali bisa dgn lantang bicara padamu “jgn takut apapun, krna aku juga mencintaimu...”

Maaf, namun aku sendiri takut, aku takut karna kita sgt berbeda, aku terlalu takut, takut menjadi jauh lebih mecintaimu.

Aku tahu kau juga merasakan ketakutan itu. Kau paham jurang perbedaan itu terbentang luas di depan kita, dan kau melihatnya. Jadi mungkin, walau kita tidak pernah membahasnya. Kau dan aku tahu, bahwa kita lebih nyaman seperti ini.

Kau menyulam asa dengan caramu sendiri. Dan aku mengumpulkan rasa dengan caraku sendiri. Saat itu, aku sedang berdiri mematung di ruang tunggu bandara dgn ponsel di telinga kanan. Kau katakan “nanti kapan-kapan kita lihat kembang api lagi ya..” aku merasakan suaramu bergetar, airmataku pun tumpah. Lalu fikiranku melayang, setidak pasti itukah akhir kisah kita ini?

Knapa malam ini aku hanya bisa terduduk, melamun dengan segelas teh menikmati hening bercampur rautmu. Karena ternyata kau masih ikhlas, tanpa beban kau katakan takut aku dimiliki org lain lagi. Aku tersenyum, iya... 3 tahun ini aku sgt lelah, seharusnya aku memang tidak perlu memilih org lain lagi dan meninggalkanmu sendiri menunggu. Walau kau tahu bagaimanapun aku akan kembali pada wangi tubuhmu lagi. Namun sayang, kita masih belum bisa memastikan, apakah kita benar-benar bisa berani menyatukan perbedaan itu..?

Saturday, July 4, 2009

Masa-Masa Tersulit...

Aku sedang berada pada satu kondisi dimana aku sangat ingin melepaskan sesuatu yang sebenarnya sudah lama sekali aku nikmati. Seperti orang yang ingin lepas dari kecanduan obat. Yang sulit sekali dilupakannya adalah rasa nikmat saat-saat dia memakainya. Namun dia tetap bersikeras ingin melanjutkan hidup dan berhenti menikmati racun itu.

Aku terjebak pada racun yang nikmat selama 3 tahun terakhir. Aku sangat kesulitan mendeskripsikannya seperti apa, maka lebih baik katakan saja racun yang nikmat. Setiap perpisahan yang terjadi, terasa begitu berat dan menyakitkan. Namun, tetap ada sudut hati yang mengatakan aku harus sesegera mungkin melakukannya.
Aku ingin berbicara pada seseorang dan mengatakan : aku ingin sekali melanjutkan hidup!

Yang bisa kulakukan hanya diam, padahal yang kurasakan sekarang seperti, diam ini lama-lama akan membunuhku. Aku tetap ingin diam, tidak ingin berbicara pada siapapun. Karena selama ini setiap perpisahan itu terjadi. Pembicaraan kesana-kemari yang menjadi bumerang pada kami. Maka aku hanya diam. Mungkin sampai mati.

Aku menangis diam-diam, tersiksa diam-diam, dan hanya berbicara pada diri sendiri diam-diam didalam kamarku. Membiarkan telingaku mendengar pembicaraan mulutku sendiri, membiarkan hatiku merasakan pedihnya sendiri, ketika mulutku bertanya, biarkan dia menjawab pertanyaannya sendiri. Dan aku sangat tersiksa karena sendiri dalam masa-masa tersulit ini.

Aku mulai merasakan dampak racun itu hari demi hari. Sendiri seperti ini, menegaskan bahwa aku sesungguhnya benar-benar kehilangan teman karena terlalu fokus mengurusi hubungan ini. Dan bahwa aku terlalu kecanduan kebersamaan dan kebahagiaan luar biasa sesaat sehingga aku merasa sakit jika sendiri seakan kehilangan pegangan. Karena menurut agamaku, tidak seharusnya aku merasa kehilangan yang mendalam selain kehilangan agama dan Tuhanku. Tidak seharusnya aku merasa kesedihan yang mendalam selain karena ditinggalkan agama dan Tuhanku.

Lalu aku selalu bertanya, bagaimana menghilangkan kecanduan ini dengan segera? Aku tidak ingin terisolasi dari dunia dan kehidupan. Aku ingin segera bangkit dan mencari pengganti. Apa aku harus merasakan sakit ini berkepanjangan sendirian. Aku ingin lepas dan merdeka!

Lewat tulisan ini, aku berbicara. Berbicara yang tidak aku lakukan pada siapapun sekarang, padahal aku ingin sekali melakukannya. Aku ingin ada yang mendengar, aku ingin punya teman bicara sekarang. Teman yang hanya diam saat aku bicara, mendengar saat aku menangis dan berbicara saat aku telah diam. Teman yaang tidak menyalahkanku atas keadaan yang terjadi, memberikan kepercayaan sepenuh hati bahwa aku tak akan kembali. Teman yang mengerti dan membantu, agar aku tidak berfikir untuk kembali dan berusaha melepaskan semua dengan ikhlas.

Aku butuh seseorang untuk berbicara apa yang ingin aku dengar, bahwa semua perpisahan baik yang diinginkan atau tidak pasti akan membawa kesedihan, maka anggaplah ini masa-masa yang normal, bukan masa-masa sulit. Tidak ada manusia yang bisa sembunyi dari kesedihan. Maka kesedihan yang tidak berlebihan adalah suatu yang wajar. Ini adalah suatu kondisi dimana setiap perempuan harus menghargainya. Kondisi dimana perempuan berani bangkit dari keterpurukannya atas laki-laki dan berani mengambil keputusannya sendiri. Dan yang harus disyukuri, perempuan berani memikul beban dan tanggung jawab yang timbul atas keputusan yang dibuatnya: sebuah perpisahaan yang rumit dan menguras emosi.

Manusia tidak pernah berhak atas manusia lain, sekalipun seorang ibu kepada anaknya. Karena setiap manusia akan mengalami perpisahan dalam hidupnya masing-masing. Jadi jagalah hati, untuk menganggap orang yang kita sayangi bukan milik kita sepenuhnya, cepat atau lambat dia akan pergi.

Masa-masa kebersamaan jangan menjadi penghalang untuk kita memutuskan sesuatu atau membuat kita ragu-ragu ingin kembali atau pergi. Kenangan indah adalah suatu efek cinta yang biasa. Semua orang yang bercinta merasakannya. Maka anggaplah itu suatu hal yang biasa pula. Simpan baik-baik di satu sisi ruang hati dan jangan berusaha membukanya lagi jika memang tidak ingin membukanya.

mTataplah pagi dengan senyum pada saat dirimu terbangun dan mendapati keadaan telah berubah dari yang sebelumnya, bahwa kau sekarang sendiri. Kesendirian bukan hal yang menakutkan, karena dia tidak kekal. Sebentar lagi, pasti Tuhan memberimu hadiah seseorang yang lebih baik dari yang telah meninggalkanmu. Maka, jangan bersedih!

Saturday, April 11, 2009

Sekaleng Fikiran Untukmu

Aku adalah seorang pemikir yang sering sekali kelaparan, rasanya rasa itu selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Aku seorang pemikir yang “bokek” yang selalu memutar otak dengan keras kalau mau kenyang. Salahnya, aku tidak bisa makan dengan menjual pikiranku. Aku seorang pemikir yang fikiranku tak tersalurkan karena pendidikanku hanya sampai sekolah rakyat di salah satu pelosok terdalam di Indonesia. Aku seorang pemikir yang kemarin jatuh di aspal gara-gara jalan sambil berfikir. Aku seorang pemikir yang selalu berfikir kapan bintang-bintang memikirkanku. Aku seorang pemikir yang selalu terfikir akan orang-orang besar diatas sana. Fikiranku “apakah mereka berfikir berapa juta –bahkan milyaran– orang kelaparan sepertiku”. Dan aku adalah pemikir yang selalu terfikir kapan aku bisa berhenti berfikir?

Pergolakan

Aku tersadar saat hening menyambut alam berwarna pualam dengan segurat kegelisahan menyerbak dimana-mana. Aku rindu nyawaku, yang sekarang ditumbuhi duka. Suaraku hilang dalam udara. Dalam laut yang beralun-alun, kudengarkan gelombang memecah di karang. Aku bertanya dan terus bertanya.
Mengapa lagi, setiap pagi
Aku bangun dengan pengharapan, sedang di hati hilang ketetapan
Mengapa lagi, setiap pagi
Aku berharap datangnya suka, sedang di hati mendendam duka
Mengapa lagi, setiap pagi
Kupalingkan muka yang riang manis, sedang di hati mengalir tangis
Mengapa lagi, setiap pagi
Kusempat gelak, kudapat bernyanyi, sedang di hati lengang dan sunyi...

Lalu siang menerjang dengan keributan khasnya
Saat aku berjalan dengan pergolakan jiwa
Matahari mengikutiku dibelakang
Aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang kedepan
Aku dan matahari tidak bertengkar
Tentang siapa diantara kami yang menciptakan bayang-bayang
Aku dan bayang-bayang tidak bertengkar
Tentang siapa diantara kami yang harus berjalan di depan
Jadi, kenapa kau dan aku selalu bertengkar, sedang hati selalu ingin berjalan beriringan?

Ayah ibu, aku mencintaimu seperti aku mencintai surga...

Ia, tak pernah berhenti karena lelah
Tak pernah menyeka cucuran keringat
Tak pernah kalah oleh terik mentari
Tak pernah menggigil di tengah hujan
Dari matanya, aku pelajari pengorbanan
Dari wajahnya, aku pelajari perjuangan
Ia adalah ayahku...
Tempat aku menghadiahkan keberhasilanku

Ia, tak pernah berhenti untuk mengabdi
Cucuran airmatanya adalah limpahan kasih sayang
Aku selalu ada dalam doanya
Dari bibirnya, aku pelajari kejujuran
Dari gurat wajahnya, aku pelajari kesabaran
Dari senyumnya, aku pelajari semangat hidup
Demi hatinya, aku berusaha mengerti
Ia adalah ibuku...
Tempat aku menghadiahkan keberhasilanku

Ayah, ibu... aku mencintai kalian
Seluas langit
Sebesar bumi
Semegah surga

Old Poems

Aku masih belum bisa memejamkan mata, kali ini bukan gara-gara kopi...
Lebih karena aku teringat akan AKU...
Dulu, waktu masih pake seragam putih biru dongker, masih pake rok lipit dua
Intensitas menulisku lebih banyak
Jatuh cinta, nulis banyak...
Sakit hati, lebih banyak lagi...
Badmood, nulis juga
Lagi senang, apalagi
Ketakutan, bukannya tidur, malah nulis
Gurunya lagi gak enak, nulis di buku catatan
Lagi gak bisa ngerjain soal, nulis di buku latihan
Sampe mama bilang, buku sekolah kamu, kok kebanyakan tulisan-tulisan kamu daripada pelajarannya?

Tapi sekarang...
Semua waktu tersita oleh hal-hal yang harus kita kejar karena umur kita semakin hari semakin bertambah banyak....
Umur kan cuma angka, 18, 20, 25, 40, 65...
Trus kenapa harus pusing dengan angka?

Jadi, aku melirik bundelan kuning berpita dibawah lemari buku dikamarku
Tempat semua kertas-kertas tulisanku digulung jadi satu
Aku lupa, tulisan pertamaku yang mana...
Ada yang udah rusak, kertasnya hampir koyak
Tulisannya nggak terbaca...
Iya, karena dari dulu sampe sekarang udah zaman notebook
Aku lebih suka nulis di kertas dan pake pensil
Enak aja rasanya klo nulis pake pensil
Bukan karena chairil anwar juga selalu nulis pake pensil, bener...
Selain itu, waktu masih SD, aku juga nulis pake mesin tik, tapi capek...

Dulunya juga kertas-kertas itu aku tempelin ke seisi dinding kamarku
Setiap tulisannya udah selesai, tempel...
Jadi kan bisa terbaca setiap hari, sampe hampir separuh dinding kamarku tempelan kertas semua...
Tapi, dulu mama pernah bilang, “klo kamu emang pengen serius jadi penulis. Mulai sekarang, tabung lah nak uang kamu supaya bisa beli rumah sendiri secepatnya... karena mama nggak bisa bayangin klo dinding kamar kamu udah nggak cukup lagi...” dengan air muka prihatin.
Mana sanggup?
Jadi deh, aku copotin kertas-kertas itu dan disimpan baik-baik...

Sampe aku menemukan tulisan-tulisan lamaku ini...


Yang Kusebut Langit
Dia itu...
Aku menyebutnya ‘langit’
Karena hatinya seluas langit, seputih awan
Nafasnya, udara...
Sosoknya itu, tak mampu dimaknai lewat goresan di atas kertas
Helaan nafasnya hirupanku
Gelantungan bintang pernah memanggilnya sukma
Tapi aku memanggilnya, jiwa...
Dia bilang, tak ada lagi pelangi ungu di setiap kelopak mata
Bila rasa itu sirna dijelangnya fajar
Setiap senti langkahnya adalah permintaanku pada Tuhan
Selalu mengiringinya...
Walau cinta sangat klise
Namun aku mencintainya,
Dari ujung folikel rambut sampai ke ujung kutikula kakinya
Jangan tanya kenapa
Karena jatuh cinta itu simpel.
Dia itu...
Aku hanya mampu menyebutnya ‘langit’
Seseorang yang kuingin Tuhan memastikannya hanya untukku...

Kepulan Tangis...

Disaat sosok tak dapat lagi meraih petang
Tak dapat lagi meringkih berselimut dibawah pekat malam
Di mati! Kaku dari segalanya.
Tak mampu lagi kuraih jiwanya, untuk disuguhkan pada dunia yang sebenarnya
Bagaimana dia akan terbata?
Jika dibibirnya telah direksmi oleh putih
Dimana disaat udara bertuba dia kan bicara

Di – ini malam tak berbintang
Ia menjalin kesedihan dalam keluh kesakitan
Sekali tak pernah ia terpikir, peristiwa akan mencekik di benua duka
Yang ada, akan sudah dipertiada.

Tuhan, jangan jauhkan dulu mimpinya dari rongga malam
Atau dari kalung bintang dan bulan berombak awan ungu
Karena sedang kubuat lagi jelaga diri semesta untuknya
Sekarang rohnya terbang ditimang angin
Sebab jarum kematian telah menusuk detak hatinya
Dan lampion-lampion mengiringi kepergiannya
Kutatap dia untuk terakhir kalinya
Itu tubuh, menggapai dalam pembakaran mentari menyiksa

Aku merenung...
Terkadang ada baiknya kita berduka
Agar terasa betapa gembiranya saat kita bersuka
Terkadang ada baiknya kita menangis
Agar terasa betapa manisnya saat kita tertawa...

Aku dan Duniaku yang Kecil

Aku selalu berkutat dengan duniaku yang kecil
Yang mungkin susah dimengerti oleh orang lain...

I’m just an ordinary woman...
Yang nggak suka dibohongin
Yang kaum pria selalu bilang “wanita tuh susah dimengerti yah?”
Aku ya aku...

Aku nggak suka sama kucing
Aku paling nggak suka makan duren
Tiba-tiba aku bisa badmood
Aku nggak suka ngomong ditelpon sama orang yang baru bangun tidur
Aku suka lupa makan
Aku orangnya detail...
Aku suka surprise...

Aku takut sama petir dan kilat
Aku suka duduk melamun diteras sendiri abis bangun pagi
Aku benci asap rokok
Aku suka nulis sambil ngeliatin bintang di pinggir laut rumah nenekku
Kadang-kadang aku juga suka ngumpet-ngumpet ngeliatin bintang di bemper belakang mobil ayahku di halaman
Aku nggak bisa tidur kalo nggak ada selimut
Aku benci sama aroma semprot nyamuk
Zaman SMP, aku pernah sangat tergila-gila sama nicky westlife

Aku paling anti pake baju terusan gantung ditambah dengan jeans...
Aku nggak pernah mau tampil cantik buat orang, tapi aku nggak nyaman
Makanya aku paling males kalo disuruh pake high heels
Aku benci terlalu lama disalon
Aku paling nggak tahan kena AC
Aku selalu pake kaos kaki untuk tidur
Jujur, hobiku selain nulis adalah menabung, aku suka liat uang terkumpul banyak

Aku nggak bisa makan nggak pake sayur
Obat penenangku klo lagi stres, freshtea futcy lemon...
Ayahku pernah mukulin dokter sampe babak belur karena aku tiba-tiba koma karena demam tinggi
Aku suka nyium bau tanah dan aspal abis hujan
Aku sering gemetaran klo lagi nulis karena kecepatan kata-kata yang keluar dari fikiranku, nggak seimbang sama kecepatan tanganku...
Aku beneran selalu sesak nafas klo tiba-tiba pengen nulis, tapi aku udah ngantuk.

Aku lebih suka makan dikamar
Aku suka jalan sembarangan, dan selalu nabrak ujung kursi, ujung meja, pintu...
Aku punya boneka kura-kura kembar, namanya si tula
Aku orang yang nggak tegaan
Aku paling nggak suka kalo disuruh nyiram bunga
Kalo ngambek, aku suka duduk nangis sambil ngumpet dibalik tirai jendela kamarku...
Aku masih suka pura-pura ketiduran didepan TV supaya digendong ayah ke kamarku...
Dua perempuan yang paling kucinta di dunia, nenek dan ibuku...
Aku suka warna biru
Aku sering egois
Suka diam kalo lagi marah
Selalu plin-plan dan menutupinya dengan bilang “i do with my own way”
Koleksi anting, tapi nggak suka pake anting...
Dan bagian tubuh yang paling aku nggak suka adalah kelopak mataku...
Semua itu satu paket duniaku, jika kau tidak bisa mengerti?
Pintu keluar dihatiku selalu terbuka, silahkan......

Friday, April 3, 2009

tertegun akan dua hal...

berhari-hari itu, banyak hal yang membuatku tertegun
hanya untuk berhenti memikirkan segalanya dan terdiam
tapi tidak seistimewa yang ini...
membuatku terbangun setelah terlelap
dan membuat liburan ini menjadi sangat membingungkan...

kami duduk berdua menikmati malam
cappucino ice creamku menetes jatuh ke tanganku
tanpa kuminta
dia langsung menghapusnya dengan lembut...
jika dia orang lain
mungkin tissue-nya gak akan terasa selembut ini
sentuhan itu bukan berasal dari tangannya
dia menyentuh tanganku dengan hati
lembut sekali
walau rautnya seperti memikirkan sesuatu yang sangat berat...

lalu dia menyatakan cinta
ahh, jika cinta dan kepercayaan tidak serumit ini
kelembutan itu akan dapat terus kurasakan...

aku berontak hari ini
sebelum aku pergi, kenapa harus ada kembang api?
membuatku semakin gontai untuk pergi
membuatku menangis tak berdaya memikirkan tentang ini

sentuhan lembut dan kembang api...
hal-hal yang mungkin konyol
tapi indah...

cinta yang benar itu, cinta yang membuat kita jatuh cinta berulang-ulang
selalu dengan orang yang sama...
aku mengalaminya berulang-ulang selama beberapa hari ini
apa berarti cintaku benar?

perasaan kita terlalu rumit untuk diterjemahkan
itu salah satu alasan kenapa kita tidak bersama saja
aku tidak mungkin bisa mematahkan asa
untuk bisa menghabiskan sisa hidupku denganmu
karena mungkin, aku tidak akan lagi menemukan sosok setulus itu...

tapi aku semampu apa?
aku lebih memilih untuk menyerahkan semuanya pada waktu
untuk memberikan jawaban

suatu hari nanti,apa kita akan bisa duduk berdua menikmati kembang api lagi?

Wednesday, February 25, 2009

020209

Saat aku stuck di satu titik

Saat aku lagi nggak pengen move on

Aku dibuat terkejut akan satu hal

Ternyata dunia masih terus berputar...

Aku mencoba pergi dimana inspirasiku selalu datang, angkot...

Menikmati pemandangan orang-orang yang berbeda dalam beberapa jam saja

Ada yang tiba-tiba hpnya bunyi, dapat kabar kalo gak bisa berangkat ke jakarta besok, trus di marah-marah...

Ada ibu-ibu naik dengan terburu-buru sambil gendong anaknya yang demam

Ada inang-inang yang ngeluh jualannya nggak habis hari ini,
Padahal dia sudah pergi lebih pagi, setelah ngeluh ngalor ngidul akhirnya dia tertidur pulas si bangku sudut.

Ada bapak yang duduk di depan sedang asyik ngobrol dengan supir, dari pembicaraannya aku tahu kalau dia ingin menjual cepat rumahnya karena keluarganya butuh uang.

Dan ada aku, cewek bodoh yang pingsan selama 3 tahun.

Aku terkesima dan berpikir sejenak...

Setiap orang punya masalah sendiri, dan mereka akan terus begitu.

Membuktikan padaku, bahwa saat kau kehilangan sesuatu dalam hidup, dan sedih.

Orang lain juga ternyata punya masalah yang nggak kalah serius dari masalahmu.

Bahwa setiap manusia masing-masing sedang menghadapi ujian naik level

Kalau bisa lulus menghadapi ujian cobaan itu, levelnya akan naik lagi di mata tuhan.

Saat aku berjalan tunduk dengan wajah murung lalu nabrak orang lain

Mereka pasti bilang ”Makanya jalan pake mata!!!”

Tanpa mau tahu kita kenapa, dan punya masalah apa

Karena mereka juga pasti punya masalah sendiri

Lalu apa semua itu belum cukup membuktikan

Bahwa dunia akan terus berputar tanpa mau menunggumu bersedih-sedih ria

Dunia nggak akan pernah mau tahu

Jika kau tidak mau ikut memutar duniamu

Dia tidak akan mau berhenti untukmu

Maka kau akan jadi manusia sendiri

Kecil, berhenti, tertunduk, menangis, sendiri..

Dan kau gak akan lulus ujianNya itu

Kau akan jadi bangkai kehidupan, membusuk selamanya...

Dan aku tidak ingin menjadi bangkai seperti itu...

Friday, February 20, 2009

antara hati dan kepitan bibir...

Kami duduk berdua. Dua orang teregois di dunia akhirnya ketemu juga… masing-masing sibuk mempromosikan siapa yang benar dan salah, siapa yang paling tersakiti dan siapa yang palig lega…
Semua orang tau, dua-duanya salah, dan dua-duanya tersakiti…

Aku seperti menghadapi orang lain, karena yang duduk di depanku itu bukan seperti orang yang sangat kusayangi lagi...
Sorot matanya pasrah, menyerahkan segalanya pada nasib dan waktu. Antara menyesal dan udah kepalang tanggung terjadi…

Dua-duanya masih ingin duduk lama disitu, bicara tentang cinta…
Kau bilang cinta kita bodoh, dan mungkin emang udah buntu. Emangnya cinta ada berapa jenis?
Ada cinta yang pintar?
Semua orang dibuat buta dan bodoh karena cinta...

Beberapa minggu yang lalu aku sempat berpikir, kita kenapa?
Dua manusia yang sudah bercinta bertahun-tahun dan merasakan setiap jengkal kulit masing-masing, mendadak enggan untuk bersentuhan.
Dan semuanya mendadak jadi aneh, pada saat kita hendak berpaling dan menutup pintu, mendadak ruang yang kita tinggalkan memunculkan keindahan yang selama ini entah bersembunyi dimana. Aku baru ngerasa kehilangan sesuatu yang berharga saat aku tidak memilikinya lagi...
Sungguh kebodohan yang tidak adil.

Sejujurnya aku tidak ingin teriak aku hilang keseimbangan, aku nggak nyaman, aku kesepian. Walau semua emang itu. Namun aku tidak seegois itu. Aku tidak ingin bersamamu karena enggan sendiri, kau tidak layak untuk diperakukan seperti itu. Aku ingin bersamamu karena engkau sangat berharga. Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan karena ketakutannya akan sepi...

Selalu ada pertanyaan apa yang aku rasakan sekarang?
Iya, cinta memang soal rasa. Saat pertama kali aku melihatmu dan kita saling jatuh cinta, rasa itu mengalir begitu saja. Seperti air terjun yang deras mencari sisi paling rendah. Jangan tanyakan kenapa. Karena rasa cinta nggak punya jawaban. Semuanya mengalir normal dan sempurna. Tawa kita, masalah kita, tangis kita, ego kita, seperti karang terjal atau bebatuan sungai yang dengan gampang dialiri saja oleh air derasnya...
Cinta membuat semua itu mungkin...

Lalu apa yang kurasakan sekarang? Apa rasa itu sudah hilang?
Tidak...
Rasa itu cuma berhenti...
Mungkin karangnya terlalu tinggi, tidak bisa dilewati air...
Udah berhenti, itu aja...
Nggak perlu penjelasan panjang lebar...
Kau bertanya apa aku akan membencimu dan melupakanmu?

Apa yang bisa dilupakan oleh manusia? Aku tidak bisa membuang otakku begitu saja. Aku akan menyimpan dengan baik di sudut hati tersendiri tentang kamu, tentang kita, 3 tahun itu... semuanya indah, kenapa harus dibenci?

Tatapanmu telah menyuguhkan padaku hal yang sangat ragu-ragu malam itu. Ada hal yang ingin kau sampaikan, tapi sulit keluar. Maka semua menjadi dingin. Hati kita dingin, rasa kita, tingkah kita... ada jarak yang terbentang begitu jauh, padahal kita duduk satu meja...
Dan akhirnya malam yang dingin itu kau tutup dengan satu kecupan, kulit kita bersentuhan lagi, memancarkan sedikit panas yang mencairkan dinding-dinding hati yang dingin itu...
Andai aku mampu memelukmu erat dengan sekuat tenaga, merasakan panas tubuh masing-masing, dan merasakan keegoisan kita luntur karena panasnya...
Mungkin perasaan kita jadi jauh lebih baik
Karena saat kita saling mendekap, adalah saat yang paling tepat untuk berbicara sebenarnya. Sebab hatiku lebih dekat dengan hatimu, maka biarkan mereka bicara dengan bahasa hati.
Selama ini, kepala kita selalu ribut dengan pikiran, emosi, dan hasrat, sangat ribut sampai kita tidak pernah bisa mendengar suara hati, padahal dia sebenarnya selalu berteriak-teriak ingin didengarkan...

Friday, February 6, 2009

KUakui, aku hilang keseimbangan...

Keadaanku memburuk, hari demi hari. Aku ngerasa bodoh aja kenapa harus gini. Tapi aku tetap nggak bisa keluar dari lingkaran kebodohan itu…
Aku pengen move on..!!
Udah memang…
Aku sama sekali nggak nangis, udah lupa namanya, udah lupa mukanya…
Karena aku tau aku hebat, makanya aku bisa…
Tapi ada sesuatu, yg terus menggangguku setiap hari, yg buat aku terus jalan ditempat, aku benar-benar penasaran...
sahabatku bilang, halangi rasa penasaran itu. Rasa itu yg akhirnya membuat kita terlihat seperti ingin kembali. padahal enggak...

malam ini, nggak beda dari malam-malam sebelumnya...
tetap sunyi, tetap hening, dan aku tetap sendiri, berkutat dengan kepalaku.
Setiap malam aku memejamkan mata, berteriak-teriak dalam hati...
Meneriaki semua kekurangannya...
”Dia nggak peka! Dia nggak berpendidikan! Cuma banci yang berani mutusin cewek! Dia bodoh! Dia nggak berprestasi! Dia pembohong! Dia tukang tipu! Dia pasti selingkuh! Dia nggak punya hati! Dia cuma balas dendam! Dan kuliahnya... please lah sarah....!!! dia cuma bisa buat kw malu aja!!! Cuma bisa jadi beban! Cuma bisa merubah kebahagiaan wisuda cepat jadi keprihatinan saat semua keluarga nanya –dia kapan wisuda? – repot kan? Jadi dia cuma sampah!”
Jadi semua itu membuatku stop berpikir mungkin aku yang salah, mungkin aku yang nggak care, mungkin aku yang ceroboh, mungkin aku goblok, mungkin aku yang keterlaluan, mungkin aku yang bla...bla...bla...

Setiap kakiku melangkah, aku memang ngerasa kehilangan keseimbangan sekarang. Dan setiap langkah itu pula aku bicara dalam hati. Oke sarah, ini normal, ini biasa aja, anggap aja 2 bulan lagi udah hilang, 3 tahun itu nggak sebentar, jadi nggak mungkin ini semua bisa terlupakan dalam 1 hari, so... nikmati aja. Nikmati rasa sakitnya, nikmati kebencian itu, nikmati aja bisa maki-maki seseorang dengan bebas dalam hati. Dan ini akan berbuah manis, habis hujan Allah kasih pelangi. Jadi ini semua cuma ujian naik level, kalo bisa berhasil ngelewatinya, Allah pasti akan kasih hadiah seseorang yang lebih baik, yang terbaik! Dia nggak akan kasih cobaan diluar batas kemampuan kita kan? Jadi tenang aja, tersenyum manis aja...

Dan aku sadar akan anugerah yang luar biasa datang padaku berbentuk sahabat...
Karena tanpa sadar selama ini aku kehilangan waktu yang lebih berharga dengan mereka hanya untuk mengurusi percintaan...
Dan semuanya membentangkan tangan untuk memelukku lagi...

Sheron : Why u must sad dear? Actually we can’t forget someone right? Coz everyone are still in our mind forever. All we can do just face the reality that we’re not with him again, that’s all…
Emang iya kan? Sebenarnya kita nggak akan bisa ngelupain seseorang, karena semua orang pasti masih ada dalam ingatan kita (kecuali hilang ingatan). Yang bisa kita lakukan hanya menghadapi kenyataan bahwa sekarang kita udah nggak sama dia, cuma itu…
Qory : kw kan gak perlu penasaran. Itu yang membuat aq dulu dianggap pgn balik. Masalah siapa yang mutusin, siapa yang kalah atau menang jangan sampe jadi bumerang ke kita. Setauku kw paling kuat ngadepin kekgini, jadi kw harus tetap kuat! Kalo dia bisa bertahan dengan keputusannya kw juga harus bisa. Itu jadi pemikiranku kalo kw nggak perlu buat apa-apa lagi, diam aja udah cukup…
Reza : cinta itu datang dan pergi. Sama kayak dulu zaman SMA kw ngerasa nggak bisa ngelupain dd, berbulan-bulan sama persis kejadiannya kayak gini. Tapi kw buktiin sendiri akhirnya abis itu bisa juga buka hati lagi, pacaran lagi kan? 3taon pulak. Itu bisa? Mungkin abis yang ini langsung berpuluh-puluh taon kale. Udah tenang aja, aq cariin yang baru!
Mirna : pacaran itu nggak ada artinya sar. Capek aja. Paling kalo 3 tahun, 1 tahun senang-senangnya, 2 thn lagi berantem melulu. Pacarannya lama sama kita, tapi ntar nikahnya sama orang lain, bgs gak usah pacaran, buang-buang waktu, hehe. Dan emang tanpa kita sadar kita menghabiskan banyak waktu yang nggak penting sama cowok. Udahlah, emang cinta itu nggak penting sar. Banyak yang laen yang lebih penting.

Sms-sms yang nggak akan pernah kuhapus selamanya, kalimat-kalimat yang nggak akan pernah kulupa selamanya...