Wednesday, February 25, 2009

020209

Saat aku stuck di satu titik

Saat aku lagi nggak pengen move on

Aku dibuat terkejut akan satu hal

Ternyata dunia masih terus berputar...

Aku mencoba pergi dimana inspirasiku selalu datang, angkot...

Menikmati pemandangan orang-orang yang berbeda dalam beberapa jam saja

Ada yang tiba-tiba hpnya bunyi, dapat kabar kalo gak bisa berangkat ke jakarta besok, trus di marah-marah...

Ada ibu-ibu naik dengan terburu-buru sambil gendong anaknya yang demam

Ada inang-inang yang ngeluh jualannya nggak habis hari ini,
Padahal dia sudah pergi lebih pagi, setelah ngeluh ngalor ngidul akhirnya dia tertidur pulas si bangku sudut.

Ada bapak yang duduk di depan sedang asyik ngobrol dengan supir, dari pembicaraannya aku tahu kalau dia ingin menjual cepat rumahnya karena keluarganya butuh uang.

Dan ada aku, cewek bodoh yang pingsan selama 3 tahun.

Aku terkesima dan berpikir sejenak...

Setiap orang punya masalah sendiri, dan mereka akan terus begitu.

Membuktikan padaku, bahwa saat kau kehilangan sesuatu dalam hidup, dan sedih.

Orang lain juga ternyata punya masalah yang nggak kalah serius dari masalahmu.

Bahwa setiap manusia masing-masing sedang menghadapi ujian naik level

Kalau bisa lulus menghadapi ujian cobaan itu, levelnya akan naik lagi di mata tuhan.

Saat aku berjalan tunduk dengan wajah murung lalu nabrak orang lain

Mereka pasti bilang ”Makanya jalan pake mata!!!”

Tanpa mau tahu kita kenapa, dan punya masalah apa

Karena mereka juga pasti punya masalah sendiri

Lalu apa semua itu belum cukup membuktikan

Bahwa dunia akan terus berputar tanpa mau menunggumu bersedih-sedih ria

Dunia nggak akan pernah mau tahu

Jika kau tidak mau ikut memutar duniamu

Dia tidak akan mau berhenti untukmu

Maka kau akan jadi manusia sendiri

Kecil, berhenti, tertunduk, menangis, sendiri..

Dan kau gak akan lulus ujianNya itu

Kau akan jadi bangkai kehidupan, membusuk selamanya...

Dan aku tidak ingin menjadi bangkai seperti itu...

Friday, February 20, 2009

antara hati dan kepitan bibir...

Kami duduk berdua. Dua orang teregois di dunia akhirnya ketemu juga… masing-masing sibuk mempromosikan siapa yang benar dan salah, siapa yang paling tersakiti dan siapa yang palig lega…
Semua orang tau, dua-duanya salah, dan dua-duanya tersakiti…

Aku seperti menghadapi orang lain, karena yang duduk di depanku itu bukan seperti orang yang sangat kusayangi lagi...
Sorot matanya pasrah, menyerahkan segalanya pada nasib dan waktu. Antara menyesal dan udah kepalang tanggung terjadi…

Dua-duanya masih ingin duduk lama disitu, bicara tentang cinta…
Kau bilang cinta kita bodoh, dan mungkin emang udah buntu. Emangnya cinta ada berapa jenis?
Ada cinta yang pintar?
Semua orang dibuat buta dan bodoh karena cinta...

Beberapa minggu yang lalu aku sempat berpikir, kita kenapa?
Dua manusia yang sudah bercinta bertahun-tahun dan merasakan setiap jengkal kulit masing-masing, mendadak enggan untuk bersentuhan.
Dan semuanya mendadak jadi aneh, pada saat kita hendak berpaling dan menutup pintu, mendadak ruang yang kita tinggalkan memunculkan keindahan yang selama ini entah bersembunyi dimana. Aku baru ngerasa kehilangan sesuatu yang berharga saat aku tidak memilikinya lagi...
Sungguh kebodohan yang tidak adil.

Sejujurnya aku tidak ingin teriak aku hilang keseimbangan, aku nggak nyaman, aku kesepian. Walau semua emang itu. Namun aku tidak seegois itu. Aku tidak ingin bersamamu karena enggan sendiri, kau tidak layak untuk diperakukan seperti itu. Aku ingin bersamamu karena engkau sangat berharga. Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan karena ketakutannya akan sepi...

Selalu ada pertanyaan apa yang aku rasakan sekarang?
Iya, cinta memang soal rasa. Saat pertama kali aku melihatmu dan kita saling jatuh cinta, rasa itu mengalir begitu saja. Seperti air terjun yang deras mencari sisi paling rendah. Jangan tanyakan kenapa. Karena rasa cinta nggak punya jawaban. Semuanya mengalir normal dan sempurna. Tawa kita, masalah kita, tangis kita, ego kita, seperti karang terjal atau bebatuan sungai yang dengan gampang dialiri saja oleh air derasnya...
Cinta membuat semua itu mungkin...

Lalu apa yang kurasakan sekarang? Apa rasa itu sudah hilang?
Tidak...
Rasa itu cuma berhenti...
Mungkin karangnya terlalu tinggi, tidak bisa dilewati air...
Udah berhenti, itu aja...
Nggak perlu penjelasan panjang lebar...
Kau bertanya apa aku akan membencimu dan melupakanmu?

Apa yang bisa dilupakan oleh manusia? Aku tidak bisa membuang otakku begitu saja. Aku akan menyimpan dengan baik di sudut hati tersendiri tentang kamu, tentang kita, 3 tahun itu... semuanya indah, kenapa harus dibenci?

Tatapanmu telah menyuguhkan padaku hal yang sangat ragu-ragu malam itu. Ada hal yang ingin kau sampaikan, tapi sulit keluar. Maka semua menjadi dingin. Hati kita dingin, rasa kita, tingkah kita... ada jarak yang terbentang begitu jauh, padahal kita duduk satu meja...
Dan akhirnya malam yang dingin itu kau tutup dengan satu kecupan, kulit kita bersentuhan lagi, memancarkan sedikit panas yang mencairkan dinding-dinding hati yang dingin itu...
Andai aku mampu memelukmu erat dengan sekuat tenaga, merasakan panas tubuh masing-masing, dan merasakan keegoisan kita luntur karena panasnya...
Mungkin perasaan kita jadi jauh lebih baik
Karena saat kita saling mendekap, adalah saat yang paling tepat untuk berbicara sebenarnya. Sebab hatiku lebih dekat dengan hatimu, maka biarkan mereka bicara dengan bahasa hati.
Selama ini, kepala kita selalu ribut dengan pikiran, emosi, dan hasrat, sangat ribut sampai kita tidak pernah bisa mendengar suara hati, padahal dia sebenarnya selalu berteriak-teriak ingin didengarkan...

Friday, February 6, 2009

KUakui, aku hilang keseimbangan...

Keadaanku memburuk, hari demi hari. Aku ngerasa bodoh aja kenapa harus gini. Tapi aku tetap nggak bisa keluar dari lingkaran kebodohan itu…
Aku pengen move on..!!
Udah memang…
Aku sama sekali nggak nangis, udah lupa namanya, udah lupa mukanya…
Karena aku tau aku hebat, makanya aku bisa…
Tapi ada sesuatu, yg terus menggangguku setiap hari, yg buat aku terus jalan ditempat, aku benar-benar penasaran...
sahabatku bilang, halangi rasa penasaran itu. Rasa itu yg akhirnya membuat kita terlihat seperti ingin kembali. padahal enggak...

malam ini, nggak beda dari malam-malam sebelumnya...
tetap sunyi, tetap hening, dan aku tetap sendiri, berkutat dengan kepalaku.
Setiap malam aku memejamkan mata, berteriak-teriak dalam hati...
Meneriaki semua kekurangannya...
”Dia nggak peka! Dia nggak berpendidikan! Cuma banci yang berani mutusin cewek! Dia bodoh! Dia nggak berprestasi! Dia pembohong! Dia tukang tipu! Dia pasti selingkuh! Dia nggak punya hati! Dia cuma balas dendam! Dan kuliahnya... please lah sarah....!!! dia cuma bisa buat kw malu aja!!! Cuma bisa jadi beban! Cuma bisa merubah kebahagiaan wisuda cepat jadi keprihatinan saat semua keluarga nanya –dia kapan wisuda? – repot kan? Jadi dia cuma sampah!”
Jadi semua itu membuatku stop berpikir mungkin aku yang salah, mungkin aku yang nggak care, mungkin aku yang ceroboh, mungkin aku goblok, mungkin aku yang keterlaluan, mungkin aku yang bla...bla...bla...

Setiap kakiku melangkah, aku memang ngerasa kehilangan keseimbangan sekarang. Dan setiap langkah itu pula aku bicara dalam hati. Oke sarah, ini normal, ini biasa aja, anggap aja 2 bulan lagi udah hilang, 3 tahun itu nggak sebentar, jadi nggak mungkin ini semua bisa terlupakan dalam 1 hari, so... nikmati aja. Nikmati rasa sakitnya, nikmati kebencian itu, nikmati aja bisa maki-maki seseorang dengan bebas dalam hati. Dan ini akan berbuah manis, habis hujan Allah kasih pelangi. Jadi ini semua cuma ujian naik level, kalo bisa berhasil ngelewatinya, Allah pasti akan kasih hadiah seseorang yang lebih baik, yang terbaik! Dia nggak akan kasih cobaan diluar batas kemampuan kita kan? Jadi tenang aja, tersenyum manis aja...

Dan aku sadar akan anugerah yang luar biasa datang padaku berbentuk sahabat...
Karena tanpa sadar selama ini aku kehilangan waktu yang lebih berharga dengan mereka hanya untuk mengurusi percintaan...
Dan semuanya membentangkan tangan untuk memelukku lagi...

Sheron : Why u must sad dear? Actually we can’t forget someone right? Coz everyone are still in our mind forever. All we can do just face the reality that we’re not with him again, that’s all…
Emang iya kan? Sebenarnya kita nggak akan bisa ngelupain seseorang, karena semua orang pasti masih ada dalam ingatan kita (kecuali hilang ingatan). Yang bisa kita lakukan hanya menghadapi kenyataan bahwa sekarang kita udah nggak sama dia, cuma itu…
Qory : kw kan gak perlu penasaran. Itu yang membuat aq dulu dianggap pgn balik. Masalah siapa yang mutusin, siapa yang kalah atau menang jangan sampe jadi bumerang ke kita. Setauku kw paling kuat ngadepin kekgini, jadi kw harus tetap kuat! Kalo dia bisa bertahan dengan keputusannya kw juga harus bisa. Itu jadi pemikiranku kalo kw nggak perlu buat apa-apa lagi, diam aja udah cukup…
Reza : cinta itu datang dan pergi. Sama kayak dulu zaman SMA kw ngerasa nggak bisa ngelupain dd, berbulan-bulan sama persis kejadiannya kayak gini. Tapi kw buktiin sendiri akhirnya abis itu bisa juga buka hati lagi, pacaran lagi kan? 3taon pulak. Itu bisa? Mungkin abis yang ini langsung berpuluh-puluh taon kale. Udah tenang aja, aq cariin yang baru!
Mirna : pacaran itu nggak ada artinya sar. Capek aja. Paling kalo 3 tahun, 1 tahun senang-senangnya, 2 thn lagi berantem melulu. Pacarannya lama sama kita, tapi ntar nikahnya sama orang lain, bgs gak usah pacaran, buang-buang waktu, hehe. Dan emang tanpa kita sadar kita menghabiskan banyak waktu yang nggak penting sama cowok. Udahlah, emang cinta itu nggak penting sar. Banyak yang laen yang lebih penting.

Sms-sms yang nggak akan pernah kuhapus selamanya, kalimat-kalimat yang nggak akan pernah kulupa selamanya...