Padahal mataku sudah kupaksa terpejam
Fikiranku sudah kupaksa untuk bersiap-siap bermimpi
Namun, dadaku sesak…
Nafasku tersengal-sengal…
Selalu terus ada yang menghantui fikiranku untuk menulis tentang ini…
Tentang orang-orang berharga yang dulu pernah ada dihidupku…
Teman kecil, saudara, sahabat kental, tetangga, dan yang lain
Yang karena sesuatu kami bisa dekat…
Cinta
Tanpa memandang status
Tanpa memandang harga
Tanpa memandang harta
Kami semua dekat karena cinta
Persahabatan tulus ala anak kecil
Teman dibutuhkan
Untuk sharing
Untuk tertawa
Untuk menangis
Untuk berlari-lari tak jelas
Dan untuk bermain
Sekarang, seiring dengan umur kami semua yang bertambah dewasa
Sibuk dengan urusan pribadi masing-masing yang bullshit
Yang menempa kami seperti kaum kapitalis yang tak butuh orang lain
Tak butuh bermain…
Akhirnya kami seperti lupa
Bahwa semua yang sekarang ini
Masa kecil yang tidak cacat sedikit pun
Hingga saat kami mengenangnya sekarang
Tak ada satu bagian pun yang terlupa
Semua tergambar sempurna dalam ingatan…
Tiba-tiba…
Mungkin karena sekarang udah banyak dosa
Tuhan seperti menegurku dengan cara yang halus…
Aku membutuhkan mereka satu persatu…
Tak ada yang terlewatkan
Lantas, dengan segala daya upaya untuk mensinkronkan jadwal
Aku bertemu semuanya..
Walau telah betahun-tahun tidak bertemu
Namun tetap saja kami tertawa terbahak-bahak bersama…
Banyak sekali cerita dalam hidup masing-masing yang aku lewatkan…
Akhirnya semua seperti membatin “kenapa aku nggak ada di hari-hari pentingnya…”
Ntah apa maksudNya, aku harus dianugerahkan situasi yang mendesak
Dimana mau tidak mau kami semua harus bertemu kembali…
Pertemuan yang kaku tapi menyenangkan
Mungkin Tuhan nggak mau kami menyesal
Nantinya akan kehilangan sahabat-sahabat kecil yang luar biasa
Yang karena satu sama lain, kami bisa sukses dan sibuk seperti ini
Hingga menjadi saling melupakan…