Monday, November 2, 2009

Ibu..

Tertuju: ibu yg slalu setia mengalirkan airmatanya untukku...


Saat subuh sedang menyembul malu-malu,kau kecup keningku dgn doa..
Hingga tetes embun dari lingkaran matamu menyentuh pipiku..

Subuh itu aku akan pergi,dgn mata sembab dan bibir terdiam tanpa kata.karena satu kata saja,akan mewakili ribuan tetes bening airmatamu...

Ibu,izinkan aku minum dari air telapak kakimu,makan dari air liurmu,mandi dengan darahmu,tersayat dari pengorbananmu...
Tolong ajarkanku slalu tentang kesabaran itu bu..
Karena aku sulit menemukannya..
Tularkan aku slalu tentang keikhlasanmu bu, karena terkadang hatiku slalu beku...

Tempat ini,selalu bertingkah seperti rautmu,byk mengajarkan sesuatu tentang hidup.
Kesendirian dan kesunyian ini sangat menekanku kemanapun aku pergi..
Slalu kutatap keatas saat jatuh, sperti yang kau ajarkan, berharap sekonyong-konyong tanganmu terulur padaku...
Namun smuanya,waktu,udara,takdir,sepi,memaksaku bangkit sendiri,tanpa tanganmu...
Walau peluh dan airmata kadang menenggelamkanku kembali, seperti ombak besar menelan karang kecil, tidak ada artinya...
Tapi aku tahu,kau tahu,bahwa aku bisa bangkit lagi dengan dewasa...

Ibuku tersayang,memori tentangmu bernyanyi-nyanyi dikepalaku..
Kau membawaku kemana saja,disaat kutertidur pulas tak mengerti di rahimmu...
9bulan lebih,dibawa tidur,makan,belanja,mandi,hingga aku ikut merasa bahagia dan sedihmu..

Malam 3 september itu pasti ibu tidak nyaman,berjuang dalam palung kesakitan terdalam, mengalahkan smua sakit dan perih utk menang sebagai wanita sempurna..

Ibu,tak banyak kutahu tentang sakitmu itu,aku tak mengerti rasanya bu..
Karena memang aku tak pernah bisa menyelami dan menghapus segala airmata yang tertumpah dari sejak aku lahir hingga sekarang...
Aku tak bisa menyekanya satu persatu untuk kutelan dan cicipi rasanya seperti apa..
Ibu,maaf...
Aku selalu membuatmu menangis dan khawatir...
Sesungguhnya aku sangat mencintaimu, dari selenting kuku hingga rusuk belakangmu,dari ujung rambut hingga kutikula kakimu...
Maka kuatkan hatimu bu,jangan bersedih...
Aku tak ingin lagi mendengar ayah berkata "nah,kenapa 2 perempuan terbaikku sedang bersedih ditempat yg berbeda?"

Tidak lama lagi kita pasti menang bu..
dan bisa belanja,berantem,jalan-jalan sampai ayah marah,dan masak sepuasnya lagi,berdua...
Hanya kita...

Belajar tentang kejujuran..

Dan dunia mulai bernyanyi..
Saat lenting mentari pagi menyapa kota kecil ini..
Kuterduduk sepi menatap jingganya..
Termenung redup menikmati hening ini..
Kadang utk mencapai kesempurnaan rasa,
Kau harus menelanjangi diri sendiri dari kepalsuan dunia yg melekat pada tubuhmu.
Aku mulai menanggalkan topeng diwajah,membuka simpul rambutku,melepaskan satu persatu smua pakaian yg tersisa.
Hingga smua terasa lebih ringan utk tersenyum dan menikmati semilir angin pagi merayap-rayap dikulit tanpa ada penghalang...
Aku menarik nafas perlahan,memasukkannya ke dalam rongga dada..
Sluruh pagi ini telah kujamah dengan mesra,tak ada terbagi ke hati yg lain..
Udara yg kujajah ini meninggalkan raut bening.
Mengajarkanku tentang kejujuran yg suci,yg baru akan mampu kita raih,saat kita benar-benar menelanjangi diri dan hati masing-masing...