Dan senjapun menjemput malam
Saat kucoba melukis warna-warni rupamu pada desau angin
Disatu-satu malam, kadang aku melengkung hening
Dari berdiri hingga terbaring, berfikir…
Dan mencoba menebak apa yang akan kau suguhkan berikutnya.
Aku tetap membaca warna-warnimu
Seiring dengan derasnya kau tegukkan aku tawa
Membuatku benar-benar menginjak bumi
Aku merasa hidup…
Kau satu-satunya yang paham
Saat aku ingin berhenti, kau pun berhenti…
Kita tidak pernah bertengkar tentang kenapa aku ingin berhenti dan kenapa kau juga ikut berhenti.
Kau bilang, ini yang disebut mengerti…
Lalu aku mematutkan diri pada benang-benang fikiran yang kau ulur.
Mencoba mengerti apa yang kau sebut itu.
Hidup sesungguhnya bukan tentang siapa yang harus kita mengerti
Tetapi bagaimana cara kita mengerti seseorang, itu saja.
Aku terpana…
Hatiku sempat berhenti menari, terpaku dalam hening nan sunyi.
Saat kau lalu hadir dan membuatku merasa hidup lagi
Iya, aku melanjutkan nafasku yang sempat tersendat.
Tapi setengah yang kosong itu belum benar-benar terisi
Dan karena aku ingin bisa kuat berlari lagi
Karena aku tidak ingin menikmati dunia ini sendiri
Karena aku membutuhkan keutuhanku
Would you be my another half….?
sudahkah anda bertahajud di tengah malam. mungkin disitu terletak jawaban yang anda cari. memintalah. apa y membuat kamu tenang. sungguh jika anda mau berpikir. rasakan islam pada hatimu. itu menjadikan mu bahagi a dalam hidup. *friend*
ReplyDeleteoh ya?
ReplyDeletekontemplasi selalu bisa menjadi teman. Biarkan dia sendiri mencari dan akhirnya bisa memutuskan apa yang layak baginya.
"Setengah" ini bagus di visualkan..
One is better than half.....;p
ReplyDeletetwo become one sebenarnya cheng =)
ReplyDelete