Wednesday, October 15, 2008

Manusia sEndiri...

Denting sepi bernada kosong slalu mengiringi setiap lamunan…

Seperti hanya ia yang dapat menjadi pelipur laraku

Aku benci saat kabut tipis menyelimuti langit

Aku lebih menyukai panas terik

Senantiasa menyiratkan keceriaan



Kenapa selalu menjadi pertanyaan

Dalam balada hidup, tidak pernah slalu tersenyum

Bahkan pada saat semua orang diberi kenikmatan pengampunan

Aku pernah mengetahui bahwa manusia memang ditakdirkan sendiri

Akhirnya akan terkubur sepi di dalam onggokan tanah sempit berulat

Atau kita yang slalu ditinggalkan



Pada akhirnya, semua orang yang disayang dan dicinta

Akan pergi satu-persatu meninggalkan kita

Hanya ada satu yang slalu setia menjadi sahabat dalam suka maupun duka

Tempat kita menangis dan tertawa

Tempat kita mengadu asa dan harapan

Tempat kita slalu meminta

Hanya ada satu yang slalu ada, Allah...

No comments:

Post a Comment